Narada ID – Kuliner khas nusantara kerap kali menarik perhatian para pemburu makanan enak di Indonesia. Selain rasanya yang memang enak untuk disantap, beragam makanan khas daerah juga memilki berbagai keunikan.
Bubur Memek, merupakan salah satu makanan tradisonal khas daerah Simeuleu Aceh yang memiliki keunikan pada namanya. Mendengar istilah ‘Memek’ mungkin banyak yang beranggapan negatif, namun bubur Memek sendiri berasal dari kata ‘Mamemek’ dalam bahasa setempat yang artinya mengunyah. Akan tetapi, masyarakat sekitar lebih popular menyebut makanan khas ini dengan sebutan ‘Memek’.

Terbuat dari beras ketan, santan matang, gula dan pisang, makanan tradisional yang satu ini bisa disantap dalam keadaan panas maupun dingin. Karena rasanya yang manis tak heran jika bubur Memek begitu digemari oleh masyarakat Simeulue, Aceh.
Berbeda dengan hari biasa, saat Ramadan bubur Memek ini sangat mudah untuk dijumpai. Masyarakat Simeulue biasanya membuat bubur Memek dalam porsi yang besar, hal tersebut dikarenakan kuliner khas ini telah menjadi menu wajib masyarakat Simeulue untuk berbuka puasa.

Saat diluar bulan Ramadan, bubur Memek masih bisa didapatkan dengan cara memesan kepada warga yang terbiasa membuatnya. Hal tersebut dikarenakan santan yang merupakan salah satu bahan utama dari panganan ini tidak dapat bertahan lama. Selain itu, kini bubur Memek juga bisa dijumpai di destinasi wisata sekitar Simeulue, terutama kafe-kafe di Pulau Simeulue.
Pada pertengahan Agustus 2019 lalu, bubur memek telah dinobatkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Hal ini tentunya menjadi pemicu banyakanya masyarakat Indonesia yang berburu kuliner khas ini.
Tak hanya bubur Memek, Aceh juga memiliki beragam kuliner khas lainnya yang tak kalah lezat dan populer di kalangan para penikmat kuliner nusantara. Beberapa makanan khas tersebut yakni, dendeng rusa, kue keukarah, kue timphan, kue adee, kue bhoy serta kopi gayo yang sudah terkenal hingga ke seluruh dunia. (eic)