Hati sarat galau, jiwa pun berteman gelisah, sanubari dipenuhi kehampaan dan berbagai rasa yg tidak mengenakkan pun akan terjadi, kenapa ? Kemaksiatan serta dosa membuat hati resah, rasa tidak nyaman yang tidak jelas ujung pangkalnya, dan harta sebesar apa pun tidak akan dapat mengobatinya…
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
“Dosa dan kerusakan itu telah menyebabkan munculnya : kegelisahan serta kegalauan, ketakutan, kesedihan, kesempitan dada dan berbagai penyakit pada hati. Maka tidak ada obat baginya melainkan istighfar serta taubat !” (Zaadul Ma’aad IV/191)
Kemaksiatan itu menimbulkan kemaksiatan lainnya, dan pada saat itu keburukan mnjadi watak, karakter, kepribadian, serta sifat yang melekat di dalam diri seseorang…
Demikian keadaan hamba, ketika dia melihat atau pun melakukan sesuatu yg diharamkan, kemudian tidak ada terbetik di dalam dirinya untuk “BERTAUBAT”, maka Allah Ta’ala akan membiarkan dosa berikutnya tumbuh pada dirinya. Di dalam hatinya ada keinginan untuk terus melakukan dosa besar selanjutnya…
Kemaksiatan akan menutup hati pelakunya hingga berkarat. Dan apabila karat brtambah maka dia akan menutupi hati tersebut hingga terkunci, dan di saat itu hati tak lagi sanggup melihat kebenaran sebagai kebenaran. Dan akhirnya, kemaksiatan itu pun menyebabkan pelakunya akan dilupakan oleh Allah, bahkan seorang hamba lupa akan dirinya sendiri…
TIPUAN YANG PALING BESAR, sikap tenang ketika berbuat dosa dengan mengharapkan ampunan tanpa ada PENYESALAN. Mengira telah mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala tanpa adanya usaha utk melakukan ketaatan, menunggu hasil SURGA, dengan menanam benih API NERAKA yang membara…
Kenapakah diri sedikit sekali perubahannya, pengorbanannya serta kesungguhannya…? Lisan terpelihara, tetapi hati selalu berdosa. Lisan selalu memuji Allah, namun hati selalu berpaling dan menjauh dari-Nya…
Mana orang2 yang mengaku dosa-dosanya ? Manakah orang yang meminta maaf kepada Rabbnya ? Dimanakah orang2 yang bertobat dari kesalahan2nya ? Dimanakah orang yang kembali dari perjalanan hawa nafsunya…? Api pengakuan akan memakan kesalahan2 pendosa dan air penyesalan akan membasuh najis kesalahan dan kemaksiatan…
Seandainya seluruh kenikmatan di dunia ini disatukan, maka tidak akan sepadan dengan besarnya kemurungan serta penyesalan dari pelaku maksiat ketika mereka sudah berada di hadapan Allah Tabaraka wa Ta’ala…