Narada ID – Seringkali kita melihat awan di langit berbentuk layaknya kapas atau gulali, serta saat cuaca akan turun hujan awan pun terlihat lebih gelap. Hal tersebut tentunya kerap menjadi pertanyaan di benak kita.
Bagaimana awan itu bisa terbentuk indah di langit, dan menjadi gelap saat akan turun hujan? Berikut ini penjelasannya.
Jadi, proses bagaimana caranya awan itu terbentuk, sama halnya dengan apa yang terjadi dengan proses memanaskan air di dalam panci yang tertutup. Cobalah amati, ketika air di dalam panci mendidih, lalu kita buka tutup panci akan terlihat titik-titik air disana. Hal itu merupakan fase air berubah menjadi uap, yang kita kenal dengan proses penguapan.
Proses menguapnya air ini memindahkan uap ke atas menuju tutup panci. Ketika uap telah mencapai titik jenuh, akan berubah sebagai titik-titik air melalui proses yang kita kenal dengan pengembunan. Jadi, awan itu adalah kumpulan titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer dalam jumlah yang sangat banyak. Dan bayangkan air dalam panci tersebut adalah lautan dan kompornya adalah matahari, maka akan terbentuklah awan.
Di dalam awan itu sendiri, tidak hanya terdiri dari uap atau gas saja, tapi bercampur juga dengan air dan es. Lalu, jika di dalam awan itu sudah banyak partikel airnya dan butirannya sudah besar-besar, maka mereka akan jatuh ke bawah sebagai hujan. Awan ibarat mesin hidrologi yang berguna menyebarkan energi panas di atmosfer secara merata.
Penulis : Fachri Ramdhan Al Mubaroq
Editor : Arie Fauzirachman